5 Jalan Menghadapi Overthinking

Manusia diilhami imajinasi dalam pikirannya. Imajinasi lebih penting dari pengetahuan, yah tanpa berfikir keras, imajinasi akan membuat visual dan bayangan tersendiri sadar ataupun tidak, sebuah anugrah.

Tapi dalam diri Manusia, rasa tentang segalanya butuh perhitungan dan antisipasi dalam menghadapi hal hal didepan selalu ada. Sometimes, kadang berlebihan dalam berfikir. Tidak sedikit yang tidak bisa tidur tenang, gugup, tidak bisa menghadapi dengan maksimal, sering sekali berfikir sia sia karena di realitanya useless/tidak berguna. Hingga ada yang hingga fobia karena terlalu banyak spekulasi dalam pikiran.

5 Jalan menghadapinya


  1. Teknik berfikir
    Tanamkan pada diri dalem dalem, bahwa berfikir itu cukup 1-2 kali maksimal 3 kali. Lebih dari itu, diluar probabilitas manusia kecuali memiliki data yang tertulis yang jelas dan valid. Perkiraan manusia terbatas untuk hal hal yang kecil. Kadang kita harus terjun ke realita langsung tanpa berfikir apa apa, ketidaktahuan bukan sebuah kelemahan di kehidupan real life, berbeda dengan di teori ketidaktahuan ada weakness yang mengharuskan kita belajar lebih giat lagi.
    Realitanya ketidaktahuan akan membimbing kita menghadapi hal hal yang dinamis berubah kapanpun dan dimanapun. So, berfikirlah sewajarnya dari apa yang dikhawatirkan.
    Jangan terlalu jahat dengan dirimu.

  2. Sadari Faktor luar
    Sadari bahwa perkiraan kita tidak akan mengubah apa yang terjadi, alam bergerak dengan energy yang berkesinambungan dari lain dan lainnya yang tidak bisa diterka terka, baik dari manusia ke manusia, kondisi ke kondisi dan sebagainya. Hal ini sebuah tanda bahwa manusia hanya bisa memikirkan sewajarnya sesuai kababilitasnya.

  3. Mengingat Efek dan dampaknya
    Dampak overthingking pada jasmani sangat kritikal, simpul simpul otak akan penuh dengan bayangan dan asumsi. Akibatnya tingkat stress tinggi, orang tidak akan mampu lagi berfikir, kalaupun mampu pikirannya tidak jernih dan membahayakan diri sendiri. Dampak paling parah adalah psikis/kejiwaan, semua organ organ akan terganggu hingga muncul penyakit-penyakit yang serius.

  4. Resource
    Sumber daya, Otak itu seperti komputasi processor pada komputer.
    Iya, otak adalah organ biologis juga punya sumber daya seperti tenaga (suplay oksigen yg cukup dsb), ruang imajinasi, batas berfikir semua diperlukan saat otak digunakan. Disaat kita berfikir tanpa disuruh otak akan menampung informasi itu satu demi satu meski diri kamu tidak berniat untuk mengingatnya. Otak memiliki batasan seperti perhatian/focus, memory, daya untuk memproses informasi dsb. Otak tidak bisa melakukan hal yang bersamaan karena batasan tersebut. Sehingga jika kita dapat selalu memahami resource yang digunakan otak dan batasan batasannya maka seharusnya kita tidak akan terlalu banyak berfikir

  5. Ikhlas
    Ini cara paling kuat diantara lainnya karena kita terdiri dari jasmani dan rohani.
    Fisik dan kejiwaaan, dengan adanya jiwa dalam tubuh kita adalah inti dari semuanya. Jika jiwa itu baik maka jasmani akan baik juga. Dengan rasa ikhlas, kita akan memasrahkan segala urusan yang kita khawatirkan dengan yang Maha Kuasa atau Sebuah Makanisme dari manusia dengan menyerahkan segalanya kepada kekuatan yang besar diiringi besaran harapannya. Selalu Ada daya yang lebih luar biasa besarnya daripada masalah yang diperkarakan, yang turut bergerak di masa realita.